Kontroversi Rekrutmen RSUD Rengasdengklok: Warga Lokal Merasa Dianaktirikan, Ancaman Aksi Menggema

waktu baca 2 menit
Sabtu, 6 Sep 2025 18:08 0 83 admin

Karawang, inspirasirakyat.id– Sebuah gelombang kekecewaan mendalam menyelimuti warga Karawang setelah proses seleksi penerimaan tenaga kesehatan di RSUD Rengasdengklok menuai kritik tajam. Endang Macan Kumbang, seorang tokoh masyarakat setempat, secara terang-terangan menuding proses rekrutmen tersebut tidak transparan dan mengkhianati janji Bupati Karawang untuk memprioritaskan putra daerah.

“Saya bicara sebagai seorang ayah yang melihat anaknya berjuang, tetapi gagal bahkan di tahap verifikasi berkas,” ujar Endang dengan nada getir, Sabtu (6/9/2025). “Anak saya ingin mengabdi di dekat rumahnya sendiri, di RSUD yang jaraknya hanya tiga kilometer. Tapi nyatanya, kesempatan itu seolah tertutup bagi kami.”

Endang menyoroti kegagalan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang dalam mewujudkan komitmen keberpihakan pada warga asli. Menurutnya, data yang beredar menunjukkan bahwa mayoritas pelamar yang lolos justru berasal dari luar Karawang, sebuah ironi yang memicu kemarahan publik. “Jika memang separuh yang diterima adalah warga Karawang, buktikan. Tampilkan tabel verifikasi dengan alamat yang jelas, atau jika perlu, KTP mereka. Hanya dengan transparansi penuh, kepercayaan dapat dibangun kembali,” tegasnya.

 

Kritik Endang tidak berhenti pada isu keberpihakan. Ia juga menyoroti kejanggalan dalam data pengumuman yang dirilis oleh panitia seleksi. Ditemukannya nama dan alamat email ganda menjadi bukti nyata minimnya ketelitian, yang pada akhirnya merusak kredibilitas seluruh proses. “Bagaimana kita bisa menyebut seleksi ini ‘adil’ jika data dasarnya saja berantakan? Ini menunjukkan kelalaian panitia yang tidak bisa dimaafkan,” tambahnya.

 

Kekecewaan ini kini mulai mengkristal menjadi ancaman nyata. Endang Macan Kumbang mengonfirmasi bahwa ia sedang menggalang dukungan dari warga di Dapil 2 dan 3 untuk menggelar aksi damai di depan RSUD Rengasdengklok.

“Jika tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, saya akan memimpin langsung demo ini,” ujarnya. “Kami menuntut Bupati dan Kepala Dinas Kesehatan untuk menepati janji mereka. Jika warga lokal tidak diterima di rumah sakit yang berdiri di tanah mereka sendiri, lalu apa arti dari komitmen pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya?”

Hingga berita ini diterbitkan, pihak RSUD Rengasdengklok maupun Dinas Kesehatan Karawang belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan diskriminasi rekrutmen atau ancaman aksi massa yang kian memanas. Kisruh ini menjadi ujian berat bagi komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan transparansi dan keadilan bagi warganya.(Bunshal)

Related Posts: