Sorotan Eksklusif Prabowo: Pembahasan Mendalam UU TNI, Strategi Komunikasi Pemerintah, hingga Evaluasi Kinerja Kabinet

waktu baca 3 menit
Selasa, 8 Apr 2025 01:36 0 49 admin

Jakarta, inspirasirakyat.id – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menyampaikan pandangan komprehensifnya mengenai sejumlah isu krusial yang tengah menjadi perhatian publik. Dalam sebuah sesi eksklusif bersama tujuh jurnalis yang disiarkan melalui platform daring pada Senin (7/4/2025), Presiden secara terbuka membahas berbagai hal, mulai dari polemik seputar Undang-Undang TNI yang telah disahkan oleh DPR hingga evaluasi terhadap kinerja pemerintahannya saat ini.(08/04/2025)

Menanggapi maraknya aksi demonstrasi, Presiden Prabowo menekankan pentingnya perspektif yang objektif dalam menyikapi setiap aspirasi yang disampaikan. Beliau menghormati hak konstitusional warga negara untuk menyampaikan pendapat melalui demonstrasi, dengan catatan tetap mengedepankan perdamaian.

“Masalah demonstrasi adalah hal yang lazim dalam negara sebesar kita, di mana kebebasan berpendapat dan berdemonstrasi dijamin oleh Undang-Undang Dasar. Apabila terdapat tindakan represif, tentu harus diinvestigasi dan diproses sesuai hukum. Namun, kita juga perlu mencermati secara objektif, apakah setiap demonstrasi tersebut murni aspirasi ataukah ada faktor-faktor lain yang mempengaruhinya,” ujar Presiden Prabowo.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo menyoroti pengalaman petugas keamanan yang kerap kali menghadapi tindakan provokatif selama pengamanan aksi unjuk rasa. Beliau juga menyampaikan kewaspadaannya terhadap potensi adanya pihak eksternal yang berupaya memecah belah persatuan bangsa melalui demonstrasi.

Terkait Undang-Undang TNI yang baru disahkan, Presiden Prabowo menjelaskan urgensi percepatan revisi tersebut. Beliau mengungkapkan bahwa salah satu pertimbangan utama adalah adanya fenomena pergantian kepemimpinan yang terlalu dalam tubuh TNI, yang dinilai dapat menghambat kesinambungan dan efektivitas organisasi.

“Percepatan RUU TNI dilatarbelakangi oleh dinamika beberapa tahun terakhir, di mana kita menyaksikan pergantian Panglima TNI maupun Kepala Staf Angkatan Darat yang relatif singkat karena batasan usia. Hal ini tentu dapat mempengaruhi stabilitas dan kesinambungan kepemimpinan dalam organisasi,” jelas Presiden.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa fokus utama revisi UU TNI adalah pada penyesuaian usia pensiun perwira tinggi, dan membantah adanya agenda untuk menghidupkan kembali dwifungsi TNI. Beliau juga menekankan bahwa pejabat TNI yang akan menduduki jabatan sipil harus melalui proses pensiun dini, dengan pengecualian pada beberapa lembaga tertentu yang secara historis memang melibatkan personel TNI.

Menyinggung pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi terkait teror kepala babi ke kantor Tempo, Presiden Prabowo mengakui adanya kekeliruan dalam komunikasi tersebut dan menyampaikan permohonan maaf. Beliau bertanggung jawab atas kurang optimalnya komunikasi jajarannya dalam beberapa waktu terakhir, yang menurutnya disebabkan oleh fokus utama pemerintah pada upaya penyelesaian masalah-masalah mendesak rakyat.

“Saya mengakui bahwa dalam 150 hari pertama ini, saya sebagai pemimpin bertanggung jawab atas segala kekurangan, termasuk dalam hal komunikasi. Fokus utama kami adalah bekerja cepat dan memberikan hasil nyata bagi masyarakat yang membutuhkan,” tutur Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo menduga bahwa kurang hati-hatinya beberapa anggota timnya dalam menyampaikan pernyataan publik disebabkan oleh pengalaman baru mereka dalam dinamika pemerintahan yang selalu menjadi sorotan. Beliau berjanji akan melakukan perbaikan dalam strategi komunikasi pemerintah ke depannya.

Terakhir, mengenai evaluasi kinerja pemerintahannya yang telah berjalan hampir enam bulan, Presiden Prabowo memberikan penilaian subjektif sebesar 6 dari 10. Beliau menyampaikan kebanggaannya atas capaian yang telah diraih, namun juga menyadari adanya ruang untuk bekerja lebih cepat dan menghadapi berbagai tantangan yang ada.

“Jika Anda meminta saya memberikan penilaian untuk kinerja dalam lima bulan ini, dengan jujur saya merasa bangga memberikan nilai 6. Ini adalah nilai lulus, dan saya ingin terus bekerja lebih cepat meskipun tantangan yang dihadapi tidaklah ringan,” pungkas Presiden Prabowo.(Red/R.T)

Related Posts: