KARAWANG, inpirasirakyat.id– Dari balik polosnya wajah seorang anak berusia 10 tahun, terpancar bakat dan dedikasi luar biasa yang kini menjadi sorotan di dunia sepak bola usia dini. Dialah Edgard Yudistira Putra, bibit unggul asal Purwasari, Karawang, kelahiran 23 Februari 2015, yang telah mengukir segudang prestasi gemilang di kancah sepak bola, mengharumkan nama Kabupaten Karawang hingga tingkat nasional dan internasional.
Edgard bukan sekadar mengikuti tren, ia adalah fenomena. Dalam kurun waktu yang relatif singkat, prestasinya telah menumpuk. Puncaknya, ia baru-baru ini dinobatkan sebagai “The Best Player” setelah sukses membawa timnya meraih Juara 1 pada Piala Kemenpora tingkat nasional.
“Di Piala Kemenpora, kami juara 1 dan Saya menjadi the Best Player,” ungkap Edgard dengan nada bangga yang jujur saat diwawancarai.
Rekam jejak Edgard dimulai dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Pupuk Kujang Cikampek, sebelum akhirnya mengasah kemampuan di SSB Bina Patra Fantasista Karawang. Perpindahan ini menjadi titik balik kariernya. Selama setahun terakhir, namanya tercatat sebagai kolektor puluhan piala dan piagam. Dominasinya terasa di setiap kompetisi, terbukti dengan raihan lima kali gelar Top Score dan yang lebih mencengangkan, enam kali predikat The Best Player.
Prestasi terbarunya mengukuhkannya sebagai pemain kunci. Di ajang Bupati Cup Karawang yang baru saja usai, klubnya sukses menyabet Juara 1 dan Edgard dinobatkan kembali sebagai Top Score.
Ambisi dan kemampuan Edgard tak hanya diakui di dalam negeri. Semangatnya telah membawanya menyeberang lautan. Ia pernah menjadi kontingen utusan Tim Pelajar Indonesia U-10 untuk berlaga di negara tetangga, Malaysia. Pengalaman internasional ini menegaskan posisinya sebagai talenta muda yang patut diperhitungkan.
Di balik kesuksesan Edgard, berdiri tegak dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Raut haru dan bangga tak terbendung melihat perjuangan sang putra berbuah manis, terutama saat meraih gelar pemain terbaik di usia yang sangat belia.
“Perjuangan dan dedikasinya dalam setiap latihan membuahkan hasil yang membanggakan hingga mendapatkan gelar the Best Player,” tutur ibunda Edgard, merefleksikan pengorbanan yang tak sia-sia.
Melalui keberhasilan Edgard dan atlet muda lainnya, tersemat harapan besar kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang dan Dinas Pendidikan Karawang. Dukungan moral dan apresiasi bukan hanya diminta untuk Edgard, melainkan untuk seluruh pemain muda berbakat yang telah berjuang membawa harum nama Karawang hingga ke pentas nasional dan internasional.
“Bukan hanya pada Edgard saja, tetapi pada pemain-pemain yang lain sebagai utusan atlet pemain sepak bola yang telah membawa harum nama Kabupaten Karawang hingga ke tingkat nasional,” tutupnya, menyuarakan aspirasi agar ekosistem pembinaan atlet muda di Karawang terus mendapat perhatian dan motivasi.
Edgard Yudistira kini menjadi simbol bahwa Karawang tak pernah kehabisan mutiara di lapangan hijau. Kisahnya adalah inspirasi, bahwa usia muda bukanlah halangan untuk mengukir sejarah.(A.Ridwan/Rawing)