Di Balik Kerumunan: Memahami Latar Belakang dan Tahapan Aksi Massa

waktu baca 4 menit
Senin, 1 Sep 2025 14:10 0 57 admin

Karawang, inspirasirakyat.id – Aksi massa adalah fenomena sosial-politik yang seringkali kita lihat, di mana sejumlah besar orang berkumpul untuk menyampaikan aspirasi atau protes. Berikut adalah penjelasan mendalam tentang aksi massa, mulai dari pengertian, latar belakang, hingga tahapan pelaksanaannya.

Aksi massa adalah sebuah metode perjuangan yang mengandalkan kekuatan kolektif dari masyarakat untuk menekan pemerintah, pengusaha, atau pihak berwenang lainnya. Tujuannya adalah untuk membatalkan atau memberlakukan suatu kebijakan yang tidak sesuai dengan kehendak massa.

Berbeda dengan unjuk rasa spontan, aksi massa adalah bentuk perjuangan yang terorganisir dan aktif. Aksi ini merupakan cerminan langsung dari dinamika sosial dalam masyarakat, di mana rakyat secara langsung berupaya mengubah kebijakan yang dianggap merugikan.

Dorongan utama di balik aksi massa adalah keinginan masyarakat akan perubahan. Manusia memiliki tiga kategori kebutuhan mendasar:

  1. Kebutuhan Biologis/Primer: Kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, pakaian, istirahat, dan lain-lain.
  2. Kebutuhan Sosial: Kebutuhan yang mendukung pemenuhan kebutuhan primer, seperti pendidikan, rekreasi, komunikasi, dan hubungan sosial.
  3. Kebutuhan Spiritual: Kebutuhan yang berhubungan dengan kerohanian dan keyakinan, seperti ibadah.

Dalam masyarakat, peraturan dan hukum mutlak diperlukan untuk mengatur pemenuhan kebutuhan ini agar tidak terjadi benturan. Namun, seringkali terjadi penyimpangan di mana institusi perwakilan rakyat (seperti dalam sistem trias politika) membuat kebijakan yang hanya menguntungkan diri sendiri atau kelompoknya.

Ketika masyarakat merasa kehilangan kepercayaan pada lembaga-lembaga ini, mereka mencari jalan lain untuk menyuarakan aspirasi, yaitu melalui jalur ekstra parlementer yang seringkali berbentuk aksi massa atau demonstrasi.

Aksi massa memiliki berbagai bentuk yang disesuaikan dengan target dan tujuannya. Dilihat dari aktivitasnya, aksi massa dibagi menjadi dua:

  1. Aksi Statis: Aksi yang dilakukan di satu titik atau lokasi tertentu dari awal hingga selesai, misalnya aksi di depan gedung DPR.
  2. Aksi Dinamis: Aksi yang dimulai dari satu titik kumpul dan bergerak menuju sasaran, sering disebut juga rally atau long march.

Beberapa bentuk aksi massa yang umum dijumpai antara lain rapat akbar, mimbar bebas, dan panggung kesenian. Aksi massa jarang sekali terjadi secara spontan; umumnya dipersiapkan secara matang, termasuk penentuan kekuatan massa, isu, tuntutan, dan institusi yang dituju.

Pelaksanaan aksi massa terbagi dalam beberapa tahapan krusial yang harus dipersiapkan dengan matang.

1. Persiapan

Tahap ini dimulai ketika ada gagasan bahwa lembaga berwenang tidak tanggap terhadap persoalan rakyat. Tujuannya adalah untuk memberikan tekanan kepada pemerintah agar isu rakyat menjadi perhatian publik. Beberapa hal yang disiapkan meliputi:

A Isu/Tuntutan: Isu yang diangkat harus jelas dan relevan, menjadi batasan gerak selama aksi berlangsung.

B. Prakondisi Aksi: Aktivitas yang dilakukan sebelum aksi utama, seperti penyebaran selebaran, pemasangan poster, atau aksi grafiti. Tujuannya untuk menyosialisasikan rencana dan memanaskan situasi.

C. Perangkat Aksi Massa: Pembagian tugas di antara peserta aksi. Beberapa peran penting di antaranya:

    • Koordinator Umum (Kordum): Pemimpin dan penanggung jawab aksi.
    • Koordinator Lapangan (Korlap): Pemimpin langsung di lapangan yang berhak memberikan instruksi.
    • Orator: Bertugas menyampaikan tuntutan dan membakar semangat massa.
    • Humas & Jaringan: Bertanggung jawab menyebarkan informasi kepada media dan pihak-pihak terkait.
    • Negosiator: Bertugas berdiplomasi dengan pihak keamanan atau perwakilan institusi yang dituju.
    • Mobilisator: Bertugas menggerakkan massa sebelum aksi dimulai.
    • Kurir: Penghubung antar-komite aksi atau kelompok yang berbeda.
    • Advokasi: Tim yang memberikan perlindungan hukum jika terjadi penangkapan.
    • Asisten Teritorial (Aster)/Keamanan: Bertugas menjaga ketertiban dan mencegah penyusupan.
    • Logistik dan Medis: Bertugas menyediakan peralatan fisik (spanduk, poster, pengeras suara) dan bantuan P3K.
    • Dokumentasi: Mengabadikan jalannya aksi dalam bentuk foto atau kronologi.
    • Sentral Informasi: Jalur komunikasi untuk memberikan informasi real-time tentang kondisi di lapangan

D. Kelengkapan Aksi: Instrumen pendukung seperti poster, spanduk, selebaran, dan pernyataan sikap

E. Nama Komite Aksi: Identitas pelaksana kegiatan, seringkali menggunakan nama seperti “Forum”, “Front”, “Aliansi”, atau “Gerakan”.

F. Massa Persiapan Aksi: Jumlah massa yang masif sangat menentukan keberhasilan aksi, sehingga mobilisasi menjadi faktor krusial.

G. Target Aksi: Tujuan yang ingin dicapai, bisa berupa target minimal (menciptakan opini publik) atau target maksimal (memenangkan tuntutan).

H. Sasaran dan Waktu: Penentuan lokasi (misalnya gedung DPR) dan waktu yang tepat (misalnya hari kerja atau pada momen bersejarah seperti Hari Buruh).

2. Pelaksanaan Aksi 

Pada tahap ini, semua perangkat aksi bekerja sesuai dengan tugas yang telah disepakati. Seluruh tindakan massa diatur agar tetap terkoordinasi.

3. Evaluasi

Tahap akhir dari aksi massa, di mana semua pihak yang terlibat berkumpul untuk mengoreksi kesalahan atau penyimpangan yang terjadi di lapangan. Evaluasi ini penting untuk melahirkan ide-ide baru dan membangun pola aksi yang lebih baik di masa depan.

Aksi massa adalah fenomena yang marak di Indonesia, terutama sejak akhir rezim Orde Baru. Kemunculannya bukanlah kebetulan, melainkan dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan masyarakat terhadap keadaan sosial, ekonomi, dan politik. Aksi massa menjadi salah satu cara bagi rakyat untuk menuntut perubahan dan memastikan suara mereka didengar.(Red)

Related Posts: